Penggal kepala kanak-kanak itu "perintah Allah" Ujar Pengasuh Berdarah - PENA MEDIA

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Loading...

Friday, May 12

Penggal kepala kanak-kanak itu "perintah Allah" Ujar Pengasuh Berdarah

MOSKOW: Seorang pengasuh yang diduga memenggal kepala seorang anak perempuan dalam jagaannya dan kemudian berjalan sambil membawa kepala anak itu, pada Rabu mengaku kepada pengadilan Moskow bahwa perbuatannya itu adalah 'perintah Allah'.
 

Tersangka itu, Gyulchekhra Bobokulova dari Uzbekistan telah ditahan pada Senin sewaktu menayangkan kepala anak yang dipenggal itu di luar sebuah stasiun metro (kereta api) Moskow.

Menyusul insiden berkenaan, Bobokulova yang telah dikirim untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan, mendapat julukan nama 'Pengasuh Berdarah' oleh media.

"Itu adalah perintah Allah. Allah mengirim nabi kedua untuk menyampaikan berita perdamaian, "ujar Bobokulova yang berusia 38 tahun.

Dia mengatakan demikian kepada wartawan ketika dia dibawa ke pengadilan daerah, sambil menambahkan dia merasa 'lapar' karena belum diberi makan damn akan mati dalam waktu seminggu.


"Hai untuk semua," ujar ibu tiga anak itu sambil melambai para wartawan di dalam pengadilan.

Penyidik ​​Olga Lapteva, yang sangat beremosi, memberitahu pengadilan bahwa Bobokulova diduga melakukan 'kejahatan yang sangat serius' dan patut dihukum 'penjara wajib lebih dari tiga tahun'.

Para penyidik ​​juga sedang mengidentifikasi jika Bobokulova memiliki teman keterlibatan.

Bobokulova menjalani pemeriksaan kejiwaan sejak penahanannya gara-gara membunuh anak-anak perempuan itu, Nastya, yang lahir pada tahun 2011.

Wanita itu diduga memenggal kepala Nstya yang memiliki komplikasi pembelajaran dan epilepsi, di rumah keluarganya di barat laut Moskow, sebelum membakar kediaman itu lalu melarikan diri.

'Terlalu mengerikan untuk TV'

Saksi kejadian melaporkan bahwa mereka melihat seorang wanita berpakaian serba hitam yang mengancam untuk 'meledakkan semua orang', sementara satu laporan media menyatakan dia meneriakkan 'Allahu Akbar' sewaktu bergerak ke pekarangan sebuah stasiun kereta api.

Insiden mengejutkan itu menggemparkan banyak dan orang-orang sekarang dating ke stasiun Oktyabrskoe Pole untuk meletakkan bunga dan berdoa.

Stasiun televisi Rusia namun tidak ingin mempublikasikan laporan pembunuhan itu, bahkan pemerintahan Kremlin turut menggambarkannya sebagai 'terlalu mengerikan untuk siaran televisi'.

Banyak orang juga mempertanyakan tingkat profesionalisme polisi karena membiarkan Bobokulova mondar-mandir di pekarangan stasiun metro itu bersama kepala di tangannya selama 20 menit.

Media lokal yang mengutip satu sumber juga melaporkan bahwa Bobokulova menderita skizofrenia selama 15 tahun, sementara seorang rekan terdekat keluarganya memberitahu bahwa Bobokulova belakangan ini menjadi sangat alim dengan menghabiskan banyak waktu online selain membawa pulang tikar sembahyang ke rumah.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Loading...