Sekitar 93,473 pendatang asing tanpa izin Sudah mendapatkan E KAD - PENA MEDIA

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Loading...

Sunday, May 21

Sekitar 93,473 pendatang asing tanpa izin Sudah mendapatkan E KAD

TELOK KEMANG 20 Mei - Seramai 93,473 pendatang asing tanpa izin (PATI) telah didaftarkan di bawah Program Enforcement Card (E-Kartu) yang dilaksanakan sejak 15 Februari lalu untuk memungkinkan mereka digaji kembali secara sah oleh majikan.



Direktur Jenderal Imigrasi, Datuk Seri Mustafar Ali mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 85,467 E-Kartu dirilis ke PATI yang melibatkan 14,541 majikan.

Namun, ia mengatakan, masih banyak pengusaha tidak mendaftarkan PATI yang bekerja dengan mereka dan terpercaya menunggu detik-detik akhir untuk melakukannya.

"Sampai 18 Mei lalu, sebanyak 93,473 PATI sudah didaftarkan dan ini jauh dari target kita yaitu antara 400.000 sampai 600.000 orang PATI. Pekerja dan pengusaha harus mengambil kesempatan mendaftar dengan cepat karena waktu pendaftaran yang berakhir pada 30 Juni nanti tidak akan diperpanjang. Prosesnya mudah dan tidak ada alasan untuk mereka tidak mendaftar, "katanya.

Beliau berkata demikian dalam sidang akhbar selepas merasmikan majlis Perbarisan Tamat Latihan Kursus Asas Pegawai Imigre­sen Gred KP19 Siri 2 Tahun 2017 yang melibatkan 244 pegawai di Port Dickson, di sini hari ini.

E-Kad berfungsi sebagai pengesahan sementara bagi menggantikan dokumen perjalanan sah dan hanya melibatkan lima sektor ekonomi yang memerlukan pekerja asing iaitu pembinaan, perladangan, perkhidmatan, perkilangan dan pertanian.

E-Kad hanya sah sehingga 15 Februari tahun depan dan dalam tempoh berkenaan PATI serta majikan perlu mendapatkan pasport dan dokumen perjalanan yang sah dari kedutaan masing-masing bagi tujuan pemutihan.

Dalam pada itu, Mustafar berkata, sepanjang tempoh pendaftaran, operasi penguatkuasaan akan dilakukan secara berterusan dan majikan yang berdegil bakal dikenakan tindakan tegas.

“Sejak 1 Januari sehingga 18 Mei lalu, sebanyak 5,944 operasi dijalankan di seluruh negara dan seramai 63,421 warga asing diperiksa manakala 18,176 PATI ditahan atas pelbagai kesalahan imigresen,” katanya.

Dia mengatakan, penangkapan itu melibatkan warga Indonesia sebanyak 6,834 orang, Bangladesh (3,634), Myanmar (1,719), Filipina (1.292), Thailand (1,182), Vietnam (831), Nepal (693) dan 1.991 (lain-lain negara).

Menurutnya, sebanyak 499 pengusaha yang melibatkan 430 warga lokal pula ditahan karena kesalahan mempekerjakan, melindungi dan memungkinkan PATI tinggal di tempat mereka yang dapat didakwa di bawah Akta Imigresen 1959/63 dan UU Anti Perdagangan Orang dan Penyelundupan Migran 2007 (Amandemen 2010) (Atip SOM).

Dalam perkembangan lain, Mustafar menyangkal laporan kantor berita luar negeri yang mengklaim ada tahanan dalam kalangan PATI meninggal dunia akibat didera di pusat tahanan imigrasi di negara ini. "Saya tegaskan sebelumnya bahwa kematian itu disebabkan penyakit yang dialami oleh tahanan tersebut. Bila tahanan ini kita tangkap, mereka membawa penyakit bersama misalnya, penyakit tuberkulosis.

"Kematian tahanan sebanyak 116 orang yang dilaporkan sejak 2011 hingga tahun lalu adalah akibat dari penyakit yang dialami tahanan lebih awal dan bukan karena didera dan sebagainya," katanya.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Loading...