MALAM Lailatul Qadar, merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan dalam hidupnya. Malam ini, hadir di bulan Ramadhan. Namun, waktu munculnya malam ini dirahasiakan oleh Allah SWT agar seluruh kaum Muslimin memaksimalkan setiap malamnya untuk beribadah.
Syekh Muhammad Abduh Yamani menambahkan deretan kiat agar sukses memperoleh keberkahan Malam Seribu Bulan ini. Paparannya itu ia tuangkan dalam makalahnya berjudul “Lailat Al Qadar wa Ada buha”.
Hal paling utama yang ia singgung ialah pentingnya bertobat kepada Allah. Ini di buktikan dengan menyegerakan segala amal baik dan komitmen beribadah kepada-Nya serta konsisten berada di jalan yang benar. Di sisi lain, ia hendaknya terbebas dari segala tanggungan manusiawi.
Misalnya, mengembalikan segala hak orang lain men cakup utang, nazar, atau hak-hak terhadap sesama lainnya. Tindakan ini akan mendorong aku mulasi kesalehan spiritual dalam dirinya.
Dengan peningkatan itu, katanya, diharap kan akan memunculkan kontrol internal di dalam diri yang bersangkutan. Pengendalian diri selama kurun waktu itu setidaknya efektif untuk tidak mengotori hari-hari tersebut dengan kejahatan lisan, seperti memaki, berbicara kotor, adu domba, hasud, dan penyakit lisan lainnya. Pun termasuk menahan diri dari berbagai bentuk dorongan syahwat dan nafsu.
Syekh Abduh tak lupa menyarankan agar memperkuat tali silaturahim, terutama kepada para kerabat dan keluarga terdekat. Mulai dari kedua orang tua, saudara, dan sanak famili lainnya. Jadi, pelaksanaan ibadah tak terbatas pada ritual-ritual shalat, membaca Alquran, atau berzikir. Sebab, bersilaturahim pun bisa membuat penyambutan Lailatul Qadar semakin ber kualitas dan bermakna. Memperkuat tali sila turahim bisa berupa saling bertandang, memberikan hadiah, membuka pintu maaf, dan berdoa untuk kebaikan mereka. islampos
Hal paling utama yang ia singgung ialah pentingnya bertobat kepada Allah. Ini di buktikan dengan menyegerakan segala amal baik dan komitmen beribadah kepada-Nya serta konsisten berada di jalan yang benar. Di sisi lain, ia hendaknya terbebas dari segala tanggungan manusiawi.
Misalnya, mengembalikan segala hak orang lain men cakup utang, nazar, atau hak-hak terhadap sesama lainnya. Tindakan ini akan mendorong aku mulasi kesalehan spiritual dalam dirinya.
Dengan peningkatan itu, katanya, diharap kan akan memunculkan kontrol internal di dalam diri yang bersangkutan. Pengendalian diri selama kurun waktu itu setidaknya efektif untuk tidak mengotori hari-hari tersebut dengan kejahatan lisan, seperti memaki, berbicara kotor, adu domba, hasud, dan penyakit lisan lainnya. Pun termasuk menahan diri dari berbagai bentuk dorongan syahwat dan nafsu.
Syekh Abduh tak lupa menyarankan agar memperkuat tali silaturahim, terutama kepada para kerabat dan keluarga terdekat. Mulai dari kedua orang tua, saudara, dan sanak famili lainnya. Jadi, pelaksanaan ibadah tak terbatas pada ritual-ritual shalat, membaca Alquran, atau berzikir. Sebab, bersilaturahim pun bisa membuat penyambutan Lailatul Qadar semakin ber kualitas dan bermakna. Memperkuat tali sila turahim bisa berupa saling bertandang, memberikan hadiah, membuka pintu maaf, dan berdoa untuk kebaikan mereka. islampos
No comments:
Post a Comment