Dungun: Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) terdeteksi menjadikan kawasan FELDA sebagai pemukiman baru mereka yang selamat segera masuk ke negeri ini.
Dengan mendiami perumahan dalam kelompok masyarakat FELDA, mereka bebas bergerak dalam penempatan itu bagaikan penjelajah tanpa rasa khawatir ditahan otoritas.
Penempatan FELDA terpercaya menjadi lokasi baru menyusul serbuan demi serbuan dilakukan imigrasi di situs konstruksi dan rumah kongsi menyebabkan golongan imigran ilegal terbabit pindah ke lahan rencana itu karena beranggapan aman karena lokasinya jauh di pedalaman.
PATI tersebut yang bekerja mengambil upah di kebun karet dan sawit yang ditahan Departemen Imigrasi, kebanyakan mendiami rumah yang disewakan dalam penempatan itu.
Dalam OP Sapu yang dilakukan tim 19 anggota termasuk pejabat dari Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) Terengganu mulai jam 6 sore kemarin sampai jam 5 pagi kemarin, 47 PATI ditahan karena melanggar UU Imigrasi.
Direktur JIM Terengganu Wan Suhaini Wan Mohamad mengatakan, pihaknya melakukan razia di pemukiman FELDA Kerteh dan 61 warga asing diperiksa.
"Dari jumlah itu, 47 PATI melibatkan 25 pria warga Vietnam, Indonesia (18) dan Thailand (empat orang) ditahan karena tidak memiliki dokumen perjalanan sah, tinggal lebih masa dan salah guna pas," katanya.
Katanya, semua yang ditahan berusia 21 sampai 50 tahun itu akan diselidiki berdasarkan Pasal 6 (1) (c) dan Pasal 15 (1) (c) UU Imigrasi 1959/63 dan Pasal 39 (b) Peraturan Imigrasi.
Dalam penggerebekan itu, seorang PATI bertindak ala Spiderman saat memanjat dinding rumah sebelum sembunyi di atap dalam usahakan melarikan diri.
Namun, cobaan pria berusia 30-an itu gagal ketika dilacak anggota imigrasi.
Semua PATI yang ditahan dibawa ke Depot Tahanan Imigrasi Ajil, Kuala Berang.
Penempatan FELDA terpercaya menjadi lokasi baru menyusul serbuan demi serbuan dilakukan imigrasi di situs konstruksi dan rumah kongsi menyebabkan golongan imigran ilegal terbabit pindah ke lahan rencana itu karena beranggapan aman karena lokasinya jauh di pedalaman.
PATI tersebut yang bekerja mengambil upah di kebun karet dan sawit yang ditahan Departemen Imigrasi, kebanyakan mendiami rumah yang disewakan dalam penempatan itu.
Dalam OP Sapu yang dilakukan tim 19 anggota termasuk pejabat dari Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) Terengganu mulai jam 6 sore kemarin sampai jam 5 pagi kemarin, 47 PATI ditahan karena melanggar UU Imigrasi.
Direktur JIM Terengganu Wan Suhaini Wan Mohamad mengatakan, pihaknya melakukan razia di pemukiman FELDA Kerteh dan 61 warga asing diperiksa.
"Dari jumlah itu, 47 PATI melibatkan 25 pria warga Vietnam, Indonesia (18) dan Thailand (empat orang) ditahan karena tidak memiliki dokumen perjalanan sah, tinggal lebih masa dan salah guna pas," katanya.
Katanya, semua yang ditahan berusia 21 sampai 50 tahun itu akan diselidiki berdasarkan Pasal 6 (1) (c) dan Pasal 15 (1) (c) UU Imigrasi 1959/63 dan Pasal 39 (b) Peraturan Imigrasi.
Dalam penggerebekan itu, seorang PATI bertindak ala Spiderman saat memanjat dinding rumah sebelum sembunyi di atap dalam usahakan melarikan diri.
Namun, cobaan pria berusia 30-an itu gagal ketika dilacak anggota imigrasi.
Semua PATI yang ditahan dibawa ke Depot Tahanan Imigrasi Ajil, Kuala Berang.
No comments:
Post a Comment